Wednesday, November 28, 2018

Teknik Sederhana Menanam Cabe Hijau Keriting

Teknik Sederhana Menanam Cabe Hijau Keriting

PERSIAPAN BENIH CABAI Hijau

Saat ini sudah banyak produsen yang memproduksi benih cabe hibrida varietas unggul dengan berbagai merk dan jenis dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing. Menggunakan benih hibrida varietas unggul sudah dapat dipastikan kualitasnya, namun dengan harga yang relatif mahal kadang menjadi kendala bagi petani.



Nah…jika kita ingin hemat kita bisa membuat benih sendiri. caranya adalah dengan memilih buah cabe yang sehat dari tanaman yang sehat pula. Atau membeli dari sesama petani. Hal yang perlu kita hindari adalah membuat benih dari tanaman cabai yang berasal dari benih hibrida (F1). Berdasarkan pengalaman mitalom, benih F2 (keturunan ke-2) dari tanaman cabe hibrida pertumbuhan tidak maksimal, tidak produktif dan buah cabe mengecil dan pendek.

Membuat benih cabe sebaiknya adalah dari tanaman cabe lokal yang memang sudah ditanam secara turun-temurun didaerah tersebut.

CARA PEMBIBITAN/PENYEMAIAN BENIH CABAI

Ada dua macam metode penyemaian benih cabe, yang pertama benih ditabur diatas bedengan semai yang sudah kita persiapkan dan yang kedua penyemaian menggunakan polybag. Metode yang kedua adalah metode yang paling baik, karena benih bisa tumbuh dengan baik dan tidak berhimpitan.oading...
PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA CABAI Hijau

Lahan dibersihkan dari rumput liar kemudian di cangkul atau dibajak. Buat bedengan dengan lebar 90 – 100 cm, tinggi 20 – 30 cm. Jarak antar bedengan 60 – 70 cm. Pada musim kemarau bedengan dibuat rendah dan jangan terlalu tinggi, supaya tanah tidak cepat kering. Taburkan dolomit jika ph dibawah 6,5. Setelah -/+ 10 hari atau setelah dolomit tersiram hujan, taburkan pupuk dasar pada bedengan. Pupuk dasar ala mitalom adalah pupuk kandang/kompos,campuran TSP,Kcl dan Za dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Tambahkan pupuk borat dosis rendah, yaitu 1000 gr/1000 tanaman (1 gr/tanaman). Aduk rata supaya pupuk tercampur dengan baik. Biarkan tersiram hujan atau disiram jika musim kemarau. Setelah +/- 10 hari pemasangan mulsa plastik hitam perak dilakukan.

CARA PENANAMAN BIBIT CABAI Hijau

Setelah pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) selesai, hal pertama yang harus dilakukaan adalah membuat lubang tanam. Lubang tanam dibuat dengan jarak 60 x 60 cm (musim kemarau) atau 70 x 60 cm (musim hujan).
Bibit siap tanam minimal usia 30 HSS dan maksimal 35 HSS. Pilih bibit yang sehat, berdaun hijau segar. Buang bibit yang terserang penyakit supaya tidak menular ke bibit yang lainnya.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Cara penanamannya adalah dengan membuat lubang sesuai dengan ukuran polybag. Lepaskan polybag dengan hati-hati supaya perakaran tidak rusak dan tanaman tidak stres. Setelah selesai penanaman siram dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban.

CARA PEMASANGAN AJIR TANAMAN CABAI

Pada tanaman cabe pemasangan ajir adalah wajib. Fungsi ajir adalah untuk menopang tanaman supaya tidak roboh dan rusak. Ajir sebaiknya dipasang segera setelah proses penanaman selesai. Atau maksimal sampai tanaman usia 2 minggu. Ajir ditancapkan dengan jarak 4 cm dari pangkal batang. Jika pemasangan ajir tertlambat dilakukan, dikhawatirkan dapat merusak perakaran. Kemudian tanaman diikat dengan tali plastik. Ikatan dibuat longgar supaya tidak menghambat pertumbuhan tanaman.

PERWATAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN CABAI Hijau

Penyiraman dilakukan setiap 2 hari atau disesuaikan dengan kondisi. Pada tanaman yang baru ditanam, penyiraman dilakukan dengan hati-hati supaya perakaran tidak rusak. Penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau menggunakan sistem leb (penggenangan).
Periksa tanaman setiap hari selama 2 minggu untuk mengecek apakah ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal. Segera lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati dan tumbuh tidak normal. cabut dan buang tanaman yang terserang penyakit kemudian dibakar atau dibuang jauh darti lokasi untuk menghindari penularan.
Perempelan dilakukan setelah 1 bulan atau setelah terlihat adanya tunas-tunas pada ketiak daun. Ada 2 cara dalam melakukan perempelan, yang pertama perempelan habis sampai ke cabang utama dan yang kedua perempelan sebagian tunas bagian bawah. Saran mitalom adalah dengan cara yang ke 2, kenapa…? sebab cara yang kedua lebih aman dari kecelakaan fatal jika terjadi hujan dengan angin kencang. Cara pertama lebih rentan terhadap terjangan angin dan hujan, jika pecah atau patah pada cabang utama tanam rusak tidak tersisa.
Pemupukan susulan pertamakali dilakukan pada usia 10 HST dengan cara dikocor. Cara ini adalah yang paling efektif, sebab larutan pupuk dapat langsung terserap akar tanaman dan tidak terbuang atau menguap keudara.


Penyiangan gulma perlu dilakukan, untuk meminimalisir serangan hama dan penyakit dan supaya tanaman tidak terganggu rumput liar. Gulma dan rumput liar bisa menjadi inang atau tempat persembunyian hama tanaman.

PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT TANAMAN CABAI Hijau

Dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe perlu dilakukan sejak dini. Cabut dan buang tanaman yang terserang penyakit, dan segera ganti dengan tanaman yang sehat. cara ini bisa dilakukan sampai tanaman usia 3 minggu HST.
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe sangat vital dan rumit. Namun jika dilakukan pengendalian dan pencegahan sejak dini kerusakan dapat diminimalisir.

Berikut adalah hama & penyakit pada tanaman cabe :
–    Ulat : Pengendalian dengan cara disemprot insektisida
–    Thrips : Ditandai dengan gejala daun keriting dan menggulung kearah atas pengendalian dengan disemprot insektisida berbahan aktif abamektin
–    Tungau : Daun keriting dan menggulung kearah bawah, pengendalian dengan disemprot insektisida berbahan aktif abamektin
–    Kutu Daun : Menyebabkan daun kriting dan pertumbuhan terhambat, mpengendalian dengan disemprot insektisida berbahan aktif abamektin,fipronil atau diafenthiuron
–    Lalat Buah : Menyebabkan kerontokan buah dan busuk buah (busuk basah) gejala tangkai buah menguning dan rontok. Pengendalian dengan membuat perangkap lalat buah atau disemprot insektisida
–    Penyakit Bercak Daun : terdapat bercak – bercak hitam dan bulat  pada daun, daun menguning dan rontok, pengendalian dengan penyemprotan fungisida
–    Antraknosa / Patek : Gejala kecambah layu saat disemai dan mati, mati pucuk (pucuk batang mengering), busuk kering pada batang dan daun, busuk pada buah (terdapat bulatan hitam pada buah seperti terbakar)
Pengendalian dengan penyemprotan fungisida.
–    Layu fusarium : gejala tanaman kelihatan segar pada pagi dan sore hari, dan layu pada siang hari dan kembali segar pada sore hari hingga akhirnya mati. Pemgendalian dengan nematisida dan penyemprotan fungisida
–    Bule / Virus Kuning : Gejala daun dan batang menguning dan biasanya keriting. Sampai saat ini belum ditemukan racun untuk membasmi penyakit ini. Penyebabnya adalah virus gemini dan ditularkan oleh kutu daun. Penanggulanganya dengan cara memilih bibit unggul yang tahan terhadap virus gemini dan membasmi vektornya/penularnya yakni kutu daun.

Panen pertama bisa dilakukan pada usia 85 – 90 HST. Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Pemanenan dilakukan dengan cara memilih buah cabai yang sudah matang 100 – 90 %. Pemanenan dilakukan setiap 3 atau 4 hari sekali, disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi kematangan dan kondisi pasar.

Cabe dapat dipanen hingga beberapa kali tergantung jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan. Untuk jenis cabe lokal, terhitung sejak pemanenan pertama hingga akhir sebanyak 32 kali pemanenan (4 bulan masa panen). Memang, untuk jenis cabe lokal lebih unggul pada usia, masa panen cabe lokal lebih panjang jika dibandingkan dengan cabe hibrida pabrikan.

Tuesday, November 27, 2018

Proses Lengkap Cara Menanam Cabai Rawit Biji Yang Benar

Proses Lengkap Cara Menanam Cabai Rawit Biji Yang Benar

Cabe rawit dalam kegunaannya di masakan Indonesia biasanya digunakan sebagai sambal. Sambal yang dibuat biasanya dicampur dengan tomat dan terasi. Selain itu, cabe rawit juga biasa digunakan untuk pelengkap gorengan  serta kadang pula langsung dicampur dalam masakan. Cabe rawit menghasilkan sensasi yang pedas sehingga semakin menambah gairah makan.

Dengan begitu banyaknya permintaan pasar terkait cabe rawit, maka banyak petani yang juga tertarik untuk menanam cabe rawit. Namun bagi pemula, biasanya menanam cabe rawit hanya untuk konsumsi rumah tangga atau dijual di sekeliling rumah. Meskipun penjualan dilakukan dalam lingkup yang kecil, proses penanaman cabe rawit seharusnya juga sesuai dengan prosedur yang tepat sehingga akan menghasilkan cabe rawit yang berkualitas. Berikut salah satu cara menanam cabe rawit dari biji agar lekas berbuah lebat.

Bibit cabe rawit bisa didapatkan melalui toko perlengkapan pertanian. Biasanya disana sudah banyak bibit cabe rawit. Namun apabila tidak ingin mengeluarkan banyak modal, bibit cabe rawit bisa diambil dari cabe rawit yang sudah benar-benar matang yang bisa didapatkan dari penjual cabe di pasar atau tukang sayur di dekat rumah. Ketika memilih calon bibit, sebaiknya memilih cabe rawit yang benar-benar bagus, yakni mulai dari warnanya yang segar dan merah, tidak layu atau tidak busuk, serta memiliki bentuk yang bagus. Karena bibit cabe yang bagus didapatkan dari indukan yang juga berkualitas bagus.

Langkah selanjutnya dalam rangkaian cara menanam cabe rawit dari biji yakni pemrosesan bibit. Ketika indukan cabe rawit sudah didapatkan, langkah selanjutnya yakni memilih biji cabe rawit yang nantinya akan menjadi bibit. Salah satu cara mudahnya yakni indukan cabe rawit tadi dipotong menjadi 3 bagian, lalu pilihlah bagian tengah. Setelah itu, pisahkan biji cabe rawit dari kulitnya. Setelah didapatkan biji cabe rawit, siapkan air hangat (jangan terlalu panas atau terlalu dingin) di sebuah wadah, bisa menggunakan gelas atau baskom, lalu masukkan biji cabe rawit tadi. Diamkan biji cabe rawit hingga semalaman. Setelah itu, pada pagi harinya cek biji cabe rawit tadi. Akan didapatkan biji cabe rawit yang tenggelam dan yang terapung. Pilihlah biji cabe rawit yang tenggelam dan yang terapung bisa dibuang. Setelah didapatkan biji cabe rawit yang tenggelam, tiriskan dan langkah selanjutnya yakni proses penjemuran. Dalam proses penjemuran ini sebaiknya biji cabe rawit tidak dijemur di bawah sinar matahari langsung karena ketika biji cabe rawit terkena panas yang terlalu berlebihan, maka akan mengganggu proses pembentukan kecambah. Bisa saja diangin-anginkan. Setelah proses penjemuran selesai, maka sudah didapatkan biji cabe rawit yang siap untuk disemai.

Sebenarnya bagi yang tidak ingin ribet, tidak perlu dilakukan proses penyemaian. Namun proses ini juga sebaiknya tidak ditinggalkan karena proses penyemaian bertujuan untuk memilih bibit kecambah cabe rawit yang bagus. Pada proses penyemaian ini sebenarnya cukup mudah, yakni hanya menggunakan media tisu dan wadah plastik atau baskom saja. Caranya yakni biji cabe rawit yang siap disemai tadi diletakkan dalam media tisu yang sudah dibasahi. Setelah itu, tutup lembaran tisu tadi, bisa dengan menggunakan tisu juga lalu dibasahi lagi dengan air dan diletakkan di wadah plastik yang sudah disediakan lalu tutup rapat. Proses penyemaian ini memang tidak bisa cepat. Tunggu beberapa hari hingga benih tadi berkecambah.

Pada proses selanjutnya dalam rangkaian cara menanam cabe rawit dari biji ketika kecambah sudah mulai muncul yakni proses penanaman. Dalam proses penanaman ini, sebaiknya dilakukan di media polybag. Caranya yakni tanam kecambah tadi, lalu usahakan agar tidak diganggu oleh hewan-hewan lain. Setelah kecambah tumbuh menjadi tanaman cabe yang ukurannya sedikit lebih besar, bisa dipindahkan dalam media polybag yang isinya 1 polybag, 1 tanaman. Bisa juga tanaman tadi ditanam langsung di media tanah yang sudah disiapkan. Komposisi antara tanaman dan pupuk biasanya disesuaikan melalui perkiraan. Namun biasanya menggunakan perbandingan 2:1. Maksudnya yakni 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk. Usahakan pupuk tidak diberikan terlalu banyak karena ditakutkan akan mengganggu proses pertumbuhannya. Pada saat pemilihan tadi, pilihlah tanaman cabe yang memiliki batang kuat dan memiliki daun sebanyak 5-6 helai. Proses penanaman ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika sinar matahari tidak sedang terik. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi tanaman cabe yang masih rentan tersebut agar tidak layu.

Langkah terakhir cara menanam cabe rawit dari biji yakni proses perawatan. Dalam proses ini biasanya hanya dilakukan penambahan pupuk serta penyiraman yang teratur. Selain itu juga diperlukan perhatian khusus untuk menanam cabe agar lekas berbuah lebat. Caranya yakni memotong cabang yang sudah layu dan mati.

Selanjutnya yakni membersihkan tanaman cabe rawit dari daun yang sudah kering yang biasanya terletak di bagian pangkal batang. Selain itu, memangkas tunas susulan serta memberikan penyangga pada tanaman cabe agar tidak roboh yang diakibatkan karena akar tanaman cabe yang tidak kuat untuk menahan beban lebatnya buah cabe rawit tersebut.

Selain itu, langkah yang seharusnya tidak ditinggalkan yakni mengatasi gulma dan hama yang ada pada tanaman cabe rawit. Pada proses ini agar tidak merusak ekosistem lain, mengatasi gulma dan hama dari tanaman cabe bisa dilakukan dengan cara manual, yakni dengan menyianginya. Karena sangat disayangkan apabila menggunakan pestisida kimia karena selain berdampak tidak baik bagi lingkungan, akan juga berdampak buruk terhadap konsumen cabe rawit.

Saturday, November 24, 2018

7 Cabe Paling Pedas Versi AhliCabe

7 Cabe Paling Pedas Versi AhliCabe

7 Cabe Paling Pedas Versi AhliCabe - Apakah anda termasuk penggemar cabai? jika iyha anda wajib mencoba ke tujuh cabe dibawah ini, dijamin sensasinya luar biasa sekali.



Dan berikut ini adalah 7 cabai paling pedas yang istimewa:


1. Bhut Jolokia
 
Cabe pemegang rekor Guiness World Record sebagai cabe terpedas di dunia untuk saat ini. Pemenangnya adalah “Bhut Jolokia” atau “Naga Jolokia” atau juga “Ghost Chili“, bahkan ada juga yang menyebutnya “King Cobra Chile”. Cabe ini memiliki Scoville Rating = 855.000 – 1.050.000.

Cabe ini telah dikonfirmasikan oleh Guiness World Record sebagai cabe terpedas di dunia, menggantikan Red Savina. Cabe ini berasal dari daerah Assam di timur laut India, cabe ini juga tumbuh di Nagaland dan Manipur. Terdapat sedikit keraguan mengenai spesies dari cabe ini, apakah masuk ke dalam capsicum frutescens atau capsicum chinense, namun berdasarkan tes DNA diketahui bahwa ini adalah spesies hibrida, dengan dominan capsicum chinense dan sedikit capsicum frutescens.

Iklim tempat cabe ini tumbuh sangat berpengaruh terhadap tingkat kepedasan dari cabe ini. Kepedasannya dapat turun sampai 50% di tempat yang iklim nya lebih kering (lebih sedikit curah hujan). Ukuran panjang dari cabe ini antara 60 – 85 mm dan lebarnya 25 – 30 mm, warnanya merah oranye. Bentuknya mirip dengan habanero, namun memiliki kulit yang lebih kasar dan berkerut.

Cabe ini biasa digunakan untuk makanan pedas atau dimakan begitu saja (edun, cabe begini dimakan langsung? Gak kebayang). Satu saja biji dari cabe ini dapat membuat pedas yang menyakitkan pada mulut sampai 30 menit (jadi harus ekstra hati – hati saat memegangnya). Kadang cabe ini juga digunakan untuk mengobati penyakit perut.

2. Red Savina Pepper
Untuk runner up adalah sebuah cabe yang telah direnggut gelar juaranya. Cabe ini sempat masuk menjadi cabe paling pedas sedunia pada tahun 1994 sampai 2006, masuk ke Guiness World Record, namun rekornya telah dikalahkan. Scoville rating = 350.000 – 580.000.

Cabe ini adalah varietas khusus dari cabe Habanero, yang dikembangbiakkan khusus agar mendapat cabe yang lebih pedas, besar dan berat. Frank Garcia di Walnut, California adalah pengembang cabe Red Savina ini. Metodenya masih rahasia dan tidak diketahui umum. Cabe ini memegang rekor sebagai cabe terpedas di dunia dari tahun 1994 sampai 2006 dan dicatat oleh Guinness World Record. Namun pada Februari 2007, cabe ini harus turun dari singgasananya, dikalahkan oleh cabe Bhot Jolokia.

Baca Juga: Cabai Yang Bisa di Budidaya


3. Habanero Chili

Rating kepedasan pun sudah penuh. Kadar pedasnya sudah diatas rata-rata cabe rawit hijau yang biasa suka dimakan dengan gorengan, atau dijadikan sambel. Scoville rating = 100.000–350.000. Cabe terpedas pada peringkat 3 ini diraih oleh 3 macam jenis cabe, yaitu :

Cabe ini adalah salah satu cabe yang amat pedas pada genus nya, yaitu capsicum. Saat mentah berwarna hijau, saat matang warnanya oranye atau merah. Namun kadang terlihat juga warna putih, coklat dan bahkan pink dengan ukuran panjang sekitar 2-6 cm. Cabe ini banyak berasal dari Yucatan dan daerah sekitar pantainya. Nama cabe ini berasal dari kota di Cuban, kota di La Habana. Walaupun tempat itu bukanlah tempat asalnya, namun cabe ini banyak diperjualbelikan disana.

4. Datil Pepper


Cabe ini banyak diproduksi si St. Augustine, Florida, yang aslinya dibawa dari Cuba pada tahun 1880 oleh seorang pembuat jelly bernama S.B Valls. Kalau dilihat lihat bentuknya mirip seperti cabe rawit merah yang kadang disebut rawit domba, atau juga cabe Tom Yum.. Mungkin memang masih saudara dekat dengan ini, dan memang rawit merah lebih pedas dari rawit biasa.

5. Cabe Rawit

Di peringkat ini kita akan menemukan cabe yang banyak terdapat di Indonesia, yaitu cabe rawit. Ternyata memang itu cabe cukup pedas juga, bahkan dibandingkan dengan cabe-cabe diluar sana. Di peringkat ini tingkat kepedesannya (Scoville Rating) = 50.000–100.000. Jenis cabe yang termasuk pada peringkat 4 ini adalah :

Thai Pepper dalam bahasa Indonesia disebut Cabe Rawit, bahasa Sunda disebut Cengek, dalam bahasa Thailand Thai disebut พริกขี้หนู phrik khi nu, dan bahasa Tagalog terkenal dengan sebutan Siling Labuyo. Cabe ini banyak terdapat di Thailand dan tetangganya seperti Kamboja, Vietnam, Indonesia, dan sekitarnya. Ternyata orang Indonesia memang kuat pedas, buktinya cabe yang biasa dimakan sehari-hari saja berada di peringkat 4.


6. Serrano Pepper

Cabe disini bentuknya ada yang mirip dengan cabe rawit di Indonesia, tapi sebenarnya bukan, masih berbeda spesies, namun sama genusnya, yaitu Capsicum. Scoville rating = 10.000 – 23.000. Cabe yang termasuk dalam peringkat ini adalah :

Cabe ini juga dari Meksiko, di daerah pegunungan Meksiko. Rasa pedasnya menggigit, lebih pedas dari jalapeño, dan biasanya dimakan mentah-mentah, Bentuknya memang mirip dengan cabe rawit dari Indonesia, tapi ini adalah spesies yang berbeda.
 
7. Jalapeño
 
Rating cabe pada peringkat ini memiliki Scoville Rating = 2500 – 8000. Bentuknya kaya terong, tapi itu bukan terong, inilah cabe Jalapeño. Cabe ini sudah termasuk panas, dan sudah dapat memberikan sensasi terbakar saat memakannya (pedas). Cabe ini berasal dari Meksiko dengan panjang 5-9 cm. Di Meksiko terdapat lahan seluas 160 km persegi yang hanya digunakan untuk menanam cabe jenis ini. Daerahnya terutama di lembah sungai Papaloapan, sebelah utara Veracruz.